sebenarnya apa sih yang diinginkan dalam bersosialisasi? jawaban yang pernah aku tulis di akun twitterku cuma satu, hubungan timbal balik antar dua komunikan. cuma itu..
semakin lama rumah ini semakin tidak nyaman, meski aku udah bilang ini berkali kali. aku malu harus mengucapkan ini berkali-kalikepada penghuni rumah ini. aku tahu rumah ini memang sudah berbeda. arsitektur rumah ini sama, tetapi orangnya beda. dan inilah yang menyebabkan pola kehidupan rumah ini berbeda.
aku tidak menyalahkan siapapun atas perubahan ini. tidak benda hidup tidak pula benda mati. mungkin aku yang tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan ini, sedangkan yang lain sangat nyaman dengan situasi ini. seorang penghuni pernah berkata, kalau hanya aku yang merasa aneh di rumah ini, mungkin akulah yang sebenarnya bermasallah, aku yang salah. mungkin itu benar, tapi tidak semua benar, aku takut kami semakin nyaman dengan keadaan rumah ini. bertegur sapa ketika perlu, berbicara ketika tanya mata kuliah, atau perlu pinjam kopi. tidak, aku hanya ingin kami mempunyai hubungan pribadi, seperti dulu. aku juga salah, aku tidak boleh berandai andai. memita keadaan berbalik sperti dulu. Allah pun idak menyukai hambaNya yang suka berandai-andai tanpa usaha.
usaha pertamaku DULU untuk sedikit menyadarkan mereka dibalas dengan surat yang intinya penghuni ini tidak suka diganggu privasinya. sepertinya bukan privasi, aku pikir, tapi aku hanya minta sedikt dari waktu kalian, sedikit saja untuk saling berbagi, saling cerita ada apa hari ini.
salahku juga, aku tidak mungkin mengharapkan semua orang seperti yang aku mau, ukuran benar salah bukan ukuran seperti yang ada pada kacamataku.
pernah aku tulis di twitterm sebenarnya solusinya adalah kita saling menghormati masing-masing. yah, menghormati, tapi bukan berarti saling cuek dan malas menyapa kalau nertemu kan? kita satu rumah, katanya kita bersaudara? tapi mungkin para penghuni lebih dekat dengan orang lain di luar rumah ini. lebih nyaman dengan orang di luar rumah. it's oke. mengenal banyak orang untuk tujuan apapun gak apa, tapi bukan berarti menyesampingkan orang dalam untuk mengejar orang luar.
lalu bagaimana? aku sudah berusaha. aku berusaha menanyai mereka, dengan pertanyaan yang standar untuk membuka percakapan. aku harus terus berusaha mungkin, sampai aku lelah, sampai aku gak sanggup lagi,da n itu tak ada batasnya. aku tidak tau apakah mereka nyaman dengan pertanyaanku itu, bahkan seorang penghuni mengatakan pertanyaaku itu interogasi. aku salah lagi.
aku tidak bisa hidup berdiam diri. aku terbiasa bercerita ketika pulang sekolah pulang les. sampai rumah ibu dan bapak akan mendengarkan ceritaku meski aku belum berganti baju dan makan siang. semua aku ceritakan dari A sampai Z. awal di rumah ini aku mendapatkan itu, tapi tidak sekarang,
ada kalanya aku bisa merasakan seseorang sedang marah padaku atau tidak dari gaya bicara dan sikap, sepertinya sebagian besar feelingku benar. aku tak akan berpikir mereka marah padaku, aku tetap menyapa dan bertanya, tanpa tahu kapan aku mendapatkan perlakuan yang sama seperti dulu.
rumah ini tak seramai dan seceria dulu, setelah capek seharian berkegiatan, berorganisasi, jalan-jalan, sampai rumah penghuni langsung masuk kamar, menyalakan internet dan online. hai.. sepertinya sudah sibuk seharian di luar, masih ya harus berkutat dengan itu. aku tak akan protes, itu hak penghuni untuk online sepanjang hari, tapi setidaknya, kita tidak membaca buku atau online ketika ada teman di sebelah kita, kami jarang ketemu, begitu ketemu suguhan itu yang disajikan..
aku dan teman-teman kelas 1 membuat perjanjian tidak boleh sibuk dengan diri sendiri ketika kami berkumpul, sok smsan, sok online, atau twitteran, kami emnerapkan ini karena kami tahu ini tidak baik. kami sudah melakukan itu, tapi malah rumah ini yang tidak tahu.
aku takut suatu saat nanti akan menjadi bom waktu untuk diriku, (dan beberapa hari lalu sudah sempat meledak). aku tidak mau tersingkir di rumahku sendiri.
aku dan keluargaku juga tidak seperti ini, dan aku berjanji, aku tak akan membuat rumahku sendiri nanti seperti rumah ini yang sekarang. aku janji.
kuatkan aku ya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar